Seperti biasa, malam ini pun
aku tidak bisa begitu saja langsung terbang bersama mimpi-mimpi indah dalam
pelukan malam. Bingung mau apa lagi setelah kegiatan seharian, akhirnya lamunan
menjadi teman yang asyik dikala sendirian. Lamunanku kali ini berkenaan dengan
potongan kalimat dari ayat ke-2 surat al-Baqoroh. Tepatnya pada susunan:
لا ريب فيه
Yang
secara sederhana kita artikan "tidak ada keraguan sama sekali dalam
kebenaran al-Qur'an". Bagi saya pribadi, susunan kata ini indah
sekali. Kok bisa? Iya, sebab melalui 3 susunan kata ini, Allah tidak hanya
menunjukkan isi dan kandungan al-Qur'an saja, tapi juga memberikan isyarat
bagaimana sebagian orang berinteraksi dengan al Qur'an.
Maksudnya? Coba saja
perhatikan, redaksi yang ada (لا ريب فيه) "tidak ada keraguan dalam al
Qur'an", bukan (لا ريب فيهم) yang artinya "tidak ada keraguan
dalam diri mereka (terhadap al Qur'an)". Jadi, melalui potongan ayat
tersebut, Allah memberikan informasi bahwasanya:
1. al-Qur'an
memang benar, tapi tidak serta merta al Qur'an bisa menghilangkan keraguan
dalam diri para pembacanya akan kebenaran isi kandungannya.
2. Al-Qur'an
hanya menunjukkan jalan dan tatacara bagaimana seseorang bisa menghilangkan
keraguan itu sendiri. Salah satu contoh cara tersebut adalah dengan al Qur'an
menantang manusia untuk membuat tandingan al Qur'an kalau memang bisa.
وإن كنتم في ريب
مما نزلنا على عبدنا فأتوا بسورة من مثله.
“jikalau
kalian semua masih dalam keraguan atas apa yang kami turunkan pada hamba kami,
maka datangkanlah satu surat saja semisalnya”
Menantang
untuk berdebat dan adu argument (mujadalah) merupakan salah satu cara
yang di ajarkan Islam saat seseorang sudah tidak mempan lagi dengan cara-cara
lainnya.
0 komentar