Orang-orang dan raja-raja Arab
pada era dahulu itu sangat anti untuk menyebutkan nama istri-sitri maupun
saudara atau anak-anak gadis mereka yang berstatus merdeka (Hurrah)
secara terang-terangan. Karena menyebutkan nama sesosok wanita dengan secara
terang-terangan itu merupakan kebiasaan para Tuan untuk memanggil budak wanita
mereka. Nah, dalam menyampaikan pesan-pesannya, al-Qur'an pun juga menjaga dan
membertimbangkan kebiasaan dan adat istiadat yang
terjadi di tanah Arab tersebut. Oleh karenanya akan sangat aneh, jikalau
kemudian kita menemukan ada sosok nama "Maryam" yang
disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur'an. Apa gerangan hikmah dibalik
penyebutan Nama "Maryam" secara eksplisit dalam al-Qur'an?
Memang, salah satu nama yang
disebutkan dan diabadikan dalam al-Qur'an adalah nama Sayyidah Maryam, Putri
Imran, yang tak lain adalah ibunda dari NabiyuLlah Isa Alaihis Salam.
Bahkan nama "Maryam" pun di abadikan menjadi sebagai salah
satu nama surat dalam al-Qur'an, sebenarnya ada apa dengan "Maryam"?
Pengulangan Nama "Maryam" tidak hanya terjadi sekali saja,
akan tetapi sampai 34/35 kali kalau nggak salah. Kenapa hanya "Maryam"
saja yang menjadi satu-satunya nama wanita yang di abadikan dalam al-Qur'an,
bukankah nama wanita lain, semisal Bunda Khadijah, Sayyidah Fatimah, Sayyidah
Asiyah, Sayyidah Aisyah dan wanita-wanita lainnya? (coba mungkin bisa dicek,
adakah nama wanita lain yang diabadikan oleh al-Qur'an?).
Kalau kita teliti dan kaji
lebih mendalam lagi, ternyata ini ada hubungannya dengan status Siti Maryam
yang dalam keyakinan salah satu agama dianggap dan diyakini sebagai istri
Tuhan. Ya, saat sebagian kelompok manusia memiliki keyakinan agama bahwa Siti
Maryam adalah seorang istri Tuhan, maka al-Qur'an datang dengan menyebutkan
nama "Maryam" secara eksplisit, agar semua tahu bahwasanya
siti Maryam tak lebih dari seorang Budak yang menjadi Hamba Allah, dia bukan
Istri apalagi anak dari Tuhan Allah. Allah berfirman dalam al-Qur'an:
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي
وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ . آل عمران/43
"Duhai
Maryam, beribadahlah dengan menyembah Tuhanmu, sujud dan rukuklah (Shalatlah)
bersama-sama dengan orang-orang yang beribadah"
Pertanyaannya:
"Kalau
menyebutkan nama secara jelas dan eksplisit saja itu merupakan kebiasaan dan
prilaku pada budak, lalu bagaimana dengan wanita-wanita era sekarang yang
menampilkan foto dan vidionya dengan secara vulgar?"
0 komentar