Advertise 728x90

KISAH CINTA DI BALIK RUNTUHNYA DINASTI AYYUBIYAH

Written By Unknown on Tuesday, November 11, 2014 | 7:09 PM


Alkisah, ketika perancis mulai menyerang mesir yang waktu itu di bawah kekuasaan dinasti Ayyubiyah, sang raja yang bernama sultan Najmuddin Ayyub meninggal dunia, tepatnya pada tahun 647 H. Beliau berkuasa selama kurang lebih 9 tahun dan pada waktu itu beliau berumur 44 tahun. Akan tetapi kematian beliau ini tidak di ketahui oleh banyak orang, karena kabar menyedihkan ini di sembunyikan oleh budak perempuan (ummu walad) sang raja yang bernama Syajaratud Dur, yang terkenal cerdik, pandai dan lincah. Ia hanya memberi tahu kepada para pembesar kerajaan saja dan putra mahkota yang bernama Thuran Syah yang setelah itu menjadi raja dan melakukan perlawan terhadap penjajahan perancis hingga berhasil mengusir mereka.
Yang menarik dari kisah peperangan ini adalah peran ulama dalam rangka melawan penjajahan perancis, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan mengisahkan bahwa Sulthanul Ulama syekh Izzuddin bin Abdussalam juga ikut andil dalam peperangan ini dan berkat karamah beliau pulalah pasukan perancis kalang kabut dan tercerai berai. Di kisahkan bahwa ketika pasukan perancis mulai menyerang Syekh Izzuddin dengan lantang berkata sambil memberi isyarat jari telunjuk ke atas: "ya riikhu khudziihim", yg artinya kurang lebih adalah: "wahai angin, ambil dan siksalah mereka", beliau mengatakan ini sebanyak 3 kali, lalu datanglah angin yang kencang dan dahsyat meluluh lantahkan pasukan perancis hingga kemenangan ada dipihak kaum muslimin. Kaum muslimin bersorak sorai bahagia dan berkata: "segala puji bagi Allah yang telah memperlihatkan kepada kita seorang Alim yang angin pun tunduk kepadanya". peristiwa ini terjadi pada hari Rabu ke-3 bulan Muharram tahun 648 H.
Akan tetapi, setelah kemenang ini, budak-budak dari ayah Sulthan Thuran syah membunuh beliau pada hari ke-17 bulan tersebut dan mereka sepakat untuk mengangkat sang permaisuri (Syajaratud dur) sebagai kepala pemimpin yang baru. Dalam sejarah Mesir tidak pernah ada pemimpin yang perempuan sebelumnya sehingga hal ini pun menyebabkan khalifah Mu'tashim mencela pemerintah mesir karena mengangkat wanita sebagai pemimpinnya.
Setelah beliau menjadi raja, ia dan para menterinya sepakat untuk melepaskan raja perancis dan mengangkat Izzuddin Aibik sebagai raja menggantikannya. Setelah Izzuddin menjadi raja dia kemudian menikahi Syajaratud dur yang memang sebelumnya sudah ada jalinan cinta sebelumnya. akan tetapi kenyataan berbalik, bukan cinta yang di dapat oleh Syajaratud dur, akan tetapi penghianatan, karena setelah Izzuddin aibik menjadi raja dia malah menikah dengan putri raja Maushil. sebagai seorang wanita, cemburulah Syajaratud dur dan karena terbakar rasa cemburu inilah kemudian dia melakukan tindakan yang dicatat merah tinta sejarah, karena kemudian dia beserta para budak wanitanya membunuh sang raja ketika beliau sedang bersantai di kolam renang kerajaan, setelah sang raja terbunuh dan hal ini di ketahui oleh para budak sang raja, maka mereka pun gantian membunuh sang ratu Syajaratud dur. Peristiwa ini terjadi pada tahun 655 H. Sungguh unik dunia ini, banyak hal yang kita sangka indah tapi ternyata adalah racun yang berbisa dan siap membunuh mereka yang lupa akan hari yang perhitungan amal. semoga Allah menjadikan kita termasuk hambanya yang selalu sadar. wa Allahu a'lam.
Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Artikel Terkait:
Sisipkan Komentar Anda Disini
Breaking News close button
Back to top

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?
Powered by Blogger.
 
Copyright © 2014. Anjangsana Suci Santri - All Rights Reserved | Template - Maskolis | Modifikasi by - Leony Li
Proudly powered by Blogger