Alkisah, ada seorang santri bertanya kepada kiainya, "Kiai, sebenarnya
kenapa kok kita harus ngaji?", sang kiai terkaget-kaget dengan
pertanyaan menyentak dari seorang santri yang nampak kelihatan lugu.
dengan tenang sang Kiai menjawab, "kita ngaji itu ya untuk mengenal diri kita sendiri, siapakah itu manusia sebenarnya".
clingak clinguk si santri nampak kebingungan memahami dedawuhane Kiai tadi, sambil kukur-kukur rambut kang santri bertanya lagi, "maksude pripun Yai?".
"ehm...(dehem dulu, biar nampak wibawa), saya mau tanya kamu cung, misal kamu jadi seorang buruh dalam sebuah lembaga yang di pimpin oleh 8 orang pemimpin, yang masing dari mereka punya kebiasaan buruk, antara satu pimpinan dan yang lain selalu menyuruhmu melakukan hal-hal yang berbeda-beda, satu menyuruh kamu ngetan, sementara yang lain ngulon, yang lain lagi ngalor dan satu lagi ngidul, dan itu dalam waktu yang sama, kira-kira apa yang akan terjadi padamu?".
"Ya diam thelek-thelek Yai, bingung", jawab santri dengn cengengesan. dengan tersenyum si Kiai berkata: "nah, begitu juga manusia, bagaimana andaikan dalam dirimu itu ada keinginan, harapan dan cita-cita yang berbeda-beda, yang kesemuanya memiliki kekuatan dan potensi yang sama. apa yang terjadi pada dirimu??".
"stres Yai", jawab santri.
"begitu juga alam cung, coba bayangkan jika yang mengatur alam ini lebih dari satu dan kesemuanya punya kehendak yang berbeda-beda antara satu dan yang lain? tentunya tidak akan nampak alam yang indah dan teratur ini. nah manusia itu adalah bentuk mikro dari alam yang makro ini, kalau manusianya bertauhid, maka alam di sekitarnya pun insya Allah juga bertauhid, karena manusialah unsur peradaban yang aktif, sedang kehidupan dan alam semesta sekitar adalah unsur yang pasif".
"walhasil alias kesimpulane Yai?"
"ya kenali dirimu, niscaya kau kenali tuhanmu".
dengan tenang sang Kiai menjawab, "kita ngaji itu ya untuk mengenal diri kita sendiri, siapakah itu manusia sebenarnya".
clingak clinguk si santri nampak kebingungan memahami dedawuhane Kiai tadi, sambil kukur-kukur rambut kang santri bertanya lagi, "maksude pripun Yai?".
"ehm...(dehem dulu, biar nampak wibawa), saya mau tanya kamu cung, misal kamu jadi seorang buruh dalam sebuah lembaga yang di pimpin oleh 8 orang pemimpin, yang masing dari mereka punya kebiasaan buruk, antara satu pimpinan dan yang lain selalu menyuruhmu melakukan hal-hal yang berbeda-beda, satu menyuruh kamu ngetan, sementara yang lain ngulon, yang lain lagi ngalor dan satu lagi ngidul, dan itu dalam waktu yang sama, kira-kira apa yang akan terjadi padamu?".
"Ya diam thelek-thelek Yai, bingung", jawab santri dengn cengengesan. dengan tersenyum si Kiai berkata: "nah, begitu juga manusia, bagaimana andaikan dalam dirimu itu ada keinginan, harapan dan cita-cita yang berbeda-beda, yang kesemuanya memiliki kekuatan dan potensi yang sama. apa yang terjadi pada dirimu??".
"stres Yai", jawab santri.
"begitu juga alam cung, coba bayangkan jika yang mengatur alam ini lebih dari satu dan kesemuanya punya kehendak yang berbeda-beda antara satu dan yang lain? tentunya tidak akan nampak alam yang indah dan teratur ini. nah manusia itu adalah bentuk mikro dari alam yang makro ini, kalau manusianya bertauhid, maka alam di sekitarnya pun insya Allah juga bertauhid, karena manusialah unsur peradaban yang aktif, sedang kehidupan dan alam semesta sekitar adalah unsur yang pasif".
"walhasil alias kesimpulane Yai?"
"ya kenali dirimu, niscaya kau kenali tuhanmu".
Wa Allahu A'lam Bis Shawab.
0 komentar