Advertise 728x90

Hadis-2 Allah Memerangi Orang Yang Memusuhi Wali-Mujahadah-Fana’

Written By Unknown on Friday, November 22, 2013 | 3:40 PM


            Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
إن الله تعالى قال : من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب وما تقرب إلى عبدي بشئ أحب إلي مما افترضته عليه ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولئن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه
Allah Ta’ala berfirman: siapa saja yang memusuhi kekasihku, maka sungguh aku telah memberi tanda permusuhan kepadanya. Tidaklah seorang hamba mendekat kepadaku dengan sesuatu yang lebih aku cintai melebihi apa yang aku wajibkan kepadanya. Hambaku selalu berusaha mendekat kepadaku dengan banyak melakukan amaliah-amaliah yang bersifat sunnah, hingga aku mencintainya. Ketika aku sudah mencintainya, maka akulah (yang menjaga) pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, (akulah yang menjaga) penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, (akulah yang menjaga) tangannya yang ia gunakan untuk melakukan sesuatu dan (akulah yang menjaga) kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta sesuatu kepadaku, pasti aku akan memberikannya dan jika ia meminta perlindungan dariku, niscaya aku akan melindunginya”.
            Hadis di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam buku Shahihnya dengan melalui beberapa sanad, di antaranya riwayat dari Sayyidah ‘Aisyah, Abi Umamah, Sayyidina Ali, Anas, Mu’adz dan Hudzaifah.
            Dalam hadis ini dijelaskan dasar awal dari Thariqah dan puncaknya. Karena para sufi memulainya dengan melakukan Mujahadah atau bersusah payah melawan nafsunya sendiri. Mereka berperang melawan nafsunya sendiri dan selalu berusaha untuk membersihkan hatinya dari hal apapun yang menjauhkan dirinya dari Allah Ta’ala. Ia selalu menghiasi hatinya dengan segala sesuatu yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah, baik itu berupa ucapan, perbuatan maupun tingkah laku. Dan ia selalu menghadap kepada Allah serta tunduk di hadapannya dalam setiap waktu dan kondisi apapun itu, sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri, hingga akhirnya dia mencapai tingkatan Fana’. Siapa saja dari mereka yang sudah mencapai tingkatan ini, maka dia adalah kekasih Allah yang selalu di perhatikan, dia adalah didikan Allah yang selalu dijaga. Ia sirna dari melihat dirinya sendiri dan hanya tetap melihat Allah semata. Maka Allah lah yang mengatur segala urusannya dan menjaga rahasianya. Karenanya Allah yang menjaga pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Karena Allah lah yang mengatur semua urusannya.
Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Artikel Terkait:
Sisipkan Komentar Anda Disini
Breaking News close button
Back to top

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?
Powered by Blogger.
 
Copyright © 2014. Anjangsana Suci Santri - All Rights Reserved | Template - Maskolis | Modifikasi by - Leony Li
Proudly powered by Blogger