قال:
لَسْتُ أَنْسَى الأحْبَابَ مَا دُمْتُ
حَيَا # إِذْ نَوَوْا لِلنَوَى مَكَانًا قَصِيَا
Aku tidak akan pernah melupakan para
kekasihku, selama aku masih hidup. Hanya karena mereka memilih menjauh dan
tinggal di tempat nun jauh di sana.
وَتَلَوْا آيَةَ الوَدَاعِ فَخَرُوْا
# خِيْفَةَ البَيْنِ سُجَدًا وَبُكِيَا
Mereka membaca ayat perpisahan, lalu menundukkan diri
mereka dengan sujud dan tangisan, karena takut akan perpisahan ini.
فَبِذِكْرَاهُمُوْ تَسِيْلُ دُمُوْعِيْ
# كُلَمَا اشْتَقْتُ بُكْرَةً وَعَشِيَا
Dengan mengingat mereka, air mataku meleleh, yakni
setiap aku merindukan mereka pagi dan sore hari.
وَأُنَاجِيْ الِإلَهَ مِنْ فُرْطِ
حُزْنِي # كَمُنَاجَاةِ عَبْدِهِ زكَرِيَا
Akupun bermunajat kepada Tuhanku karena
membuncahnya kesusahanku, sebagaimana dulu hamba-Nya Zakariya bermunajat.
وَاخْتَفَى نُوْرُهُمْ فَنَادَيْت
رَبِيْ # فِيْ ظُلَامِ الدُجَى نِدَاءً خَفِيَا
Ketika itu, sinar cahaya mereka pun
meredup, lalu ku panggil-panggil Tuhanku dalam pekatnya kegelapan malam, dengan
panggilan yang samar.
وَهْنَ العَظْمُ بِابْتِعَادٍ فَهَبْ
لِيْ # بِالْقُرْبِ مِنْ لَدُنْكَ وَلِيَا
Lemah sudah tulang persendianku ini sebab
mereka menjauhiku. Maka berilah aku kedekatan kepada-Mu duhai kekasihku
فَاسْتَجِبْ فِيْ الهَوَى دُعَائِيْ
فَإِنِي # لَمْ أَكُنْ بِالدُعَاءِ رَبِ شَقِيَا
Kabulkanlah doaku dalam urusan cinta ini
duhai Tuhanku, karena aku tidak pernah merugi dalam berdoa.
قَدْ فَرَى قَلْبِيْ الفِرَاقُ وَحَقًا
# كَانَ يَوْمُ الفِرَاقِ شَيْئًا فَرِيَا
Perpisahan itu menjadikan hatiku gersang. Dan
sungguh perpisahan adalah hari yang menyusahkan.
لَيْتَنِيْ مِتُ قَبْلَ هَذَا وَإِنِيْ
# كُنْتُ نَسْياً يَوْمَ النَوَى مَنْسِيَا
Andaikan saja aku mati sebelum hari ini,
niscaya pada hari perpisahan itu aku adalah orang yang terlupakan.
لَمْ يَكُ الهَجْرُ بِاخْتِيَارِيْ
وَلَكِنْ # كَانَ أَمْرًا مُقَدَرًا مَقْضِيَا
Perpisahan ini bukanlah kehendakku, akan
tetapi ini semua adalah sesuatu yang telah di takdirkan.
يَا خَلِيْلَيَ خَلِيَانِيْ وَعِشْقِيْ
# أَنَا أَوْلَى بِنَارِ وَجْدِيْ صِلِيَا
Duhai dua kekasihku, tinggalkanlah aku
sendiri dengan kerinduanku. Aku adalah orang yang paling layak terbakar oleh
api kerinduanku sendiri.
إِنَ لِيْ فِيْ الفِرَاقِ دَمْعًا
مُطِيْعًا # وَفُؤَادًا صَيِبًا وَصَبْرًا عِصِيَا
Dalam perpisahan ini, air mataku menuruti kata hati
yang membuncah dan kesabaranku pun sulit untuk kompromi.
أَنَا فِيْ هَجْرِهِمْ وَصَلْتُ سُهَادِيْ
# فَصِلَانِيْ أَوِ اهْجُرَانِيْ مَلِيَا
Dalam perpisahan dengan mereka, aku sambung
kembali mimpi panjangku. Maka kalian berdua boleh menyambung denganku atau
meninggalkan diriku seterusnya.
أَنَا مِنْ عَاذِلِيْ وَحِبِيْ وَقَلْبِيْ
# حَائِرٌ أَيُهُمْ أَشَدُ عِتِيَا
Entah, siapakah di antara orang yang
mencelaku, yang mencintaiku dan hatiku sendiri. Aku bingung siapakah di antara
mereka yang paling keras.
أَنَا شَيْخُ الغَرَامِ مَنْ يَتَبِعْنِيْ # أَهْدِهِ فِيْ الهَوَى صِرَاطًا سَوِيَا
Saya adalah Syaikh yang mabuk rindu, siapa
yang mengikutiku maka akan ku tunjukkan kepadanya jalan yang lurus.
أَنَا مَيْتُ الهَوَى وَيَوْمَ أَرَاهُمْ # ذَلِكَ اليَوْمُ يَوْمُ يُبْعَثُ حَيَا
Aku adalah orang yang meninggal karena
rindu. Dan pada hari aku melihat mereka, ya di hari itulah aku di bangkitkan
untuk hidup kembali.
0 komentar