إِلَهِيْ وَخَالِقِيْ...هَا أَنَا اِهْتَدَيْتُ إِلَى عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ بَعْدَ طُوْلِ ابْتِعَادٍ وَشُرُوْدٍ آمُلُ بِالتَوْبَةِ وَأَشْكُوْ مِنَ العَجْزِ, أَطْمَعُ بِالْمَغْفِرَةِ وُأعَانِيْ مِنَ
الاِنْحِرَافِ, أَحِنُّ إِلَى الطُهْرِ وَأَنَا مُلَوَّثٌ كَمَا تَرَى بِالْأَدْرَانِ. وَلَكِنْ إِيْمَانِيْ بِكَ سَاقَنِيْ إِلَى رِحَابِكَ وَرَجَائِيْ فِيْ عَفْوِكَ أَطْمَعَنِيْ بِقَرْعِ بَابِكَ وَمَصِيْرِيْ إِلَيْكَ أَبْعَدَنِيْ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Duhai tuhan dan penciptaku…nah,
sekaranglah aku telah mendapatkan petunjuk untuk mengenal keagungan
kekuasaan-Mu, setelah sebelumnya aku berada pada kondisi yang jauh dan
tersesat. Aku berharap bisa bertaubat, sedang diriku sendiri selalu
mengaduh akan kelemahanku. Aku mengharapkan ampunan-Mu, sedang aku
sedang meratapi akan penyelewenganku. Aku rindu akan kesucian, sedang
aku masih belepotan—sebagaimana Kau lihat—dengan berbagai sampah
kotoran. Tetapi, imanku terhadap-Mu menuntunku untuk berjalan menuju ke
luasnya rahmat-Mu. Harapanku terhadap ampunan-Mu, membuatku ingin
mengetuk pintu rahmat-Mu. Kembalinya diriku kepada-Mu, membuatku menjauh
dari selain-Mu”
إلهي ... جئت إليك ألوذ بك
منك وأعوذ من أليم عقابك الذي أنا له أهل بعظيم رحمتك التي أنت لها أهل,
فررت مذعورا من سوء نفسي إلى لطفك وكرمك فلا تطردني من عفوك ومغفرتك. يا من
يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويغفر الذنوب جميعا. يا أرحم الراحمين.
“Duhai
tuhanku…aku berlindung dengan-Mu dari murka-Mu. Aku berlindung dari
siksa-Mu yang mana aku memang layak menerimanya, dengan agungnya
rahmat-Mu yang memang Kau berhak. Aku berlari dengan rasa takut dari
jeleknya nafsuku, menuju ke rahmat dan anugrah-Mu. Janganlah Kau
singkirkan aku dari ampunan-Mu. Duhai dzat yang memenuhi permintaan
orang yang sedang dalam kesempitan saat dia meminta. Duhai dzat yang
menyibak tabir kejelekan dan memberi ampunan terhadap semua. Duhai dzat
yang maha pemberi rahmat kepada mereka yang berbelas kasihan”.
إلهي...
ما ألطفك بي مع عظيم جهلي وما أرحمك بي مع قبيح فعلي. إلهي...ما أقربك مني
وما أبعدني عنك. إلهي... ما أرأفك بي فما الذي يحجبني عنك؟
“Duhai
tuhanku…sungguh pengasihnya Kau terhadapku, sedang aku masih saja sangat
bodoh terhadap kasih-Mu. Sungguh besar rahmat-Mu terhadapku, padahal
tingkah lakuku sangatlah jelek. Duhai tuhanku…sungguh dekatnya Kau
dariku, dan sungguh jauhnya diriku dari-Mu. Duhai tuhanku…sungguh Kau
maha pengasih terhadapku, lalu apa sebenarnya yang menutupi jiwaku
dari-Mu?”
اللهم إني أشكو إليك ضعف قوتي
وقلة حيلتي وهواني على الناس يا أرحم الراحمين. أنت رب المستضعفين وأنت
ربي. إلى من تكلني؟ إلى بعيد يتهجمني أو إلى عدو ملكته أمري؟ إن لم يكن بك
علي غضب فلا أبالي ولكن عافيتك أوسع لي.
“Wahai Tuhan, kepada-Mu jua
aku mengadukan ketakberdayaanku, kurangnya kemampuanku dan hinaku
dihadapan manusia. Oh tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Engkaulah satu-satunya pelindung orang-orang yang lemah. Engkaulah
satu-satunya pelindungku. Kepada siapakah Kau akan menyerahkan diri
hamba-Mu ini? Kepada yang jauh yang melihatku dengan muka masamkah? Atau
kepada mereka, musuh yang membenciku? Jika saja Kau tak memurkaiku,
aku tak perduli, akan tetapi maaf-Mu yang maha luaslah yang aku
dambakan”.
إلهي...إن كنت لا تكرم
في هذا العالم إلا من أخلص لك في عبادته. فمن للمذنب المقصر مثلي إذا غرق
في بحر ذنوبه وآثامه؟ إلهي...إن كنت لا ترحم إلا الطائعين, فمن للعاصين
مثلي؟ وإن كنت لا تقبل إلا للعاملين فمن للمقصرين مثلي؟
“Tuhanku…jika
saja Engkau tiada memuliakan kecuali mereka yang setia dan tulus
mengabdi kepada-Mu. Lalu kepada siapa pendosa yang lalai sepertiku saat
ia tenggelam dalam lautan dosa bisa meminta? Duhai tuhanku…jika Engkau
tidak menyayangi kecuali orang-orang yang taat kepada-Mu. Lalu siapakah
yang akan menyayangi orang-orang yang durhaka kepada-Mu sepertiku? Jika
Engkau tidak menerima kecuali orang yang patuh terhadap-Mu, lalu
siapakah yang menerima orang durhaka sepertiku?”
اللهم
إني أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة. يا محمد إني أتوسل وأتوجه
بك إلى ربنا لتقضى حوائجنا وحاجتنا أن تملأ قلوبنا حبا لك وخشية منك
وتصديقا لك وإيمانا بك وفرقا منك وشوقا إليك. اللهم احملنا في سفن نجاتك
ومتعنا بلذيذ مناجتك وأوردنا حبا من حبك وأذقنا حلاوة ودك واجعل جهادنا فيك
وهمنا في طاعتك وأخلص نياتك في حسن معاملتك فإنا بك ولك.
“Tuhanku…aku
meminta kepada-Mu dan mengahadapkan hati ini kepada-Mu dengan menyebut
nama Nabi-Mu Muhammad, Nabi pembawa kasih sayang. Duhai Muhammad…aku
bertawassul dan menghadapkan hati kepada Tuhan kita dengan menyebut
namamu, agar kebutuhan-kebutuhan kami terpenuhi. Hajat kami adalah agar
Engkau—ya Allah—memenuhi relung hati kami dengan cinta kepada-Mu, dengan
keimanan dan keyakinan kepada-Mu, dengan rindu kepada-Mu, dan rasa
cemas berpisah dari-Mu. Ya Allah ya tuhan kami, bawalah kami dalam
bahtera keselamatan-Mu. Karuniakanlah kepada kami kenikmatan Munajat
kepada-Mu. Curahkanlah cinta-Mu dan manisnya kasih sayang-Mu. Jadikanlah
perjuangan kami hanya dijalan-Mu. Tumbuhkanlah hati kami kegembiraan
dalam mengabdi kepada-Mu. Tuluskan niat kami untuk bekerja dengan baik
hanya untuk-Mu. Sesungguhnya kami rindu untuk bersama-Mu dan untuk-Mu”.
اللهم
إني أستودعك ديننا وأنفسنا وأهلنا وهذه الحقائق التي أعتقد وأدين بها في
حياتي وعند موتي وبعد موتي وخواتيم أعمالنا. اللهم فاحفظها علي وعلى أهلي
وأولادي غدا وأخلائي وتلاميذي وأحبائي فيك وعلى كل مؤمن ومؤمنة. إنك أنت
الرب الذي لاتضيع الودائع وأنت على كل شيء قدير وبالإجابة جدير.
“Tuhanku…aku
titipkan kepada-Mu agama kami, jiwa-jiwa kami, keluarga kami dan segala
macam realitas ilmiah ini yang kami yakini dan kami jadikan panduan
beragama, baik saat kami masih hidup, ketika mendekati kematian dan
setelah kami mati. Kami juga titipkan kepada-Mu akhir dari segala amal
perbuatan kami. Tuhaku…jagalah semuanya untukku, untuk keluargaku,
anak-anakku kelak, teman-teman terkasihku, murid-muridku dan semua orang
yang mencintaiku karena-Mu. Dan tentunya untuk semua orang mu’min dan
mu’minah. Hanya Engkaulah Tuhan yang tidak akan mensia-siakan apa yang
dititipkan kepada-Mu. Engkau adalah dzat Maha Kuasa terhadap segala
apapun dan tentunya dzat yang paling layak memenuhi permintaan ini”
0 komentar