Advertise 728x90

MUNAJAT CINTA

Written By Unknown on Tuesday, November 11, 2014 | 7:02 PM







إِلَهِيْ وَخَالِقِيْ...هَا أَنَا اِهْتَدَيْتُ إِلَى عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ بَعْدَ طُوْلِ ابْتِعَادٍ وَشُرُوْدٍ آمُلُ بِالتَوْبَةِ وَأَشْكُوْ مِنَ العَجْزِ, أَطْمَعُ بِالْمَغْفِرَةِ وُأعَانِيْ مِنَ
الاِنْحِرَافِ, أَحِنُّ إِلَى الطُهْرِ وَأَنَا مُلَوَّثٌ كَمَا تَرَى بِالْأَدْرَانِ. وَلَكِنْ إِيْمَانِيْ بِكَ سَاقَنِيْ إِلَى رِحَابِكَ وَرَجَائِيْ فِيْ عَفْوِكَ أَطْمَعَنِيْ بِقَرْعِ بَابِكَ وَمَصِيْرِيْ إِلَيْكَ أَبْعَدَنِيْ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Duhai tuhan dan penciptaku…nah, sekaranglah aku telah mendapatkan petunjuk untuk mengenal keagungan kekuasaan-Mu, setelah sebelumnya aku berada pada kondisi yang jauh dan tersesat. Aku berharap bisa bertaubat, sedang diriku sendiri selalu mengaduh akan kelemahanku. Aku mengharapkan ampunan-Mu, sedang aku sedang meratapi akan penyelewenganku. Aku rindu akan kesucian, sedang aku masih belepotan—sebagaimana Kau lihat—dengan berbagai sampah kotoran. Tetapi, imanku terhadap-Mu menuntunku untuk berjalan menuju ke luasnya rahmat-Mu. Harapanku terhadap ampunan-Mu, membuatku ingin mengetuk pintu rahmat-Mu. Kembalinya diriku kepada-Mu, membuatku menjauh dari selain-Mu”

إلهي ... جئت إليك ألوذ بك منك وأعوذ من أليم عقابك الذي أنا له أهل بعظيم رحمتك التي أنت لها أهل, فررت مذعورا من سوء نفسي إلى لطفك وكرمك فلا تطردني من عفوك ومغفرتك. يا من يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويغفر الذنوب جميعا. يا أرحم الراحمين.

“Duhai tuhanku…aku berlindung dengan-Mu dari murka-Mu. Aku berlindung dari siksa-Mu yang mana aku memang layak menerimanya, dengan agungnya rahmat-Mu yang memang Kau berhak. Aku berlari dengan rasa takut dari jeleknya nafsuku, menuju ke rahmat dan anugrah-Mu. Janganlah Kau singkirkan aku dari ampunan-Mu. Duhai dzat yang memenuhi permintaan orang yang sedang dalam kesempitan saat dia meminta. Duhai dzat yang menyibak tabir kejelekan dan memberi ampunan terhadap semua. Duhai dzat yang maha pemberi rahmat kepada mereka yang berbelas kasihan”.

إلهي... ما ألطفك بي مع عظيم جهلي وما أرحمك بي مع قبيح فعلي. إلهي...ما أقربك مني وما أبعدني عنك. إلهي... ما أرأفك بي فما الذي يحجبني عنك؟

“Duhai tuhanku…sungguh pengasihnya Kau terhadapku, sedang aku masih saja sangat bodoh terhadap kasih-Mu. Sungguh besar rahmat-Mu terhadapku, padahal tingkah lakuku sangatlah jelek. Duhai tuhanku…sungguh dekatnya Kau dariku, dan sungguh jauhnya diriku dari-Mu.  Duhai tuhanku…sungguh Kau maha pengasih terhadapku, lalu apa sebenarnya yang menutupi jiwaku dari-Mu?

اللهم إني أشكو إليك ضعف قوتي وقلة حيلتي وهواني على الناس يا أرحم الراحمين. أنت رب المستضعفين وأنت ربي. إلى من تكلني؟ إلى بعيد يتهجمني أو إلى عدو ملكته أمري؟ إن لم يكن بك علي غضب فلا أبالي ولكن عافيتك أوسع لي.

“Wahai Tuhan, kepada-Mu jua aku mengadukan ketakberdayaanku, kurangnya kemampuanku dan hinaku dihadapan manusia. Oh tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang. Engkaulah satu-satunya pelindung orang-orang yang lemah. Engkaulah satu-satunya pelindungku. Kepada siapakah Kau akan menyerahkan diri hamba-Mu ini? Kepada yang jauh yang melihatku dengan muka masamkah? Atau kepada mereka, musuh  yang membenciku? Jika saja Kau tak memurkaiku, aku tak perduli, akan tetapi maaf-Mu yang maha luaslah yang aku dambakan”.


إلهي...إن كنت لا تكرم في هذا العالم إلا من أخلص لك في عبادته. فمن للمذنب المقصر مثلي إذا غرق في بحر ذنوبه وآثامه؟ إلهي...إن كنت لا ترحم إلا الطائعين, فمن للعاصين مثلي؟ وإن كنت لا تقبل إلا للعاملين فمن للمقصرين مثلي؟

“Tuhanku…jika saja Engkau tiada memuliakan kecuali mereka yang setia dan tulus mengabdi kepada-Mu. Lalu kepada siapa pendosa yang lalai sepertiku saat ia tenggelam dalam lautan dosa bisa meminta? Duhai tuhanku…jika Engkau tidak menyayangi kecuali orang-orang yang taat kepada-Mu. Lalu siapakah yang akan menyayangi orang-orang yang durhaka kepada-Mu sepertiku? Jika Engkau tidak menerima kecuali orang yang patuh terhadap-Mu, lalu siapakah yang menerima orang durhaka sepertiku?”

اللهم إني أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة. يا محمد إني أتوسل وأتوجه بك إلى ربنا لتقضى حوائجنا وحاجتنا أن تملأ قلوبنا حبا لك وخشية منك وتصديقا لك وإيمانا بك وفرقا منك وشوقا إليك. اللهم احملنا في سفن نجاتك ومتعنا بلذيذ مناجتك وأوردنا حبا من حبك وأذقنا حلاوة ودك واجعل جهادنا فيك وهمنا في طاعتك وأخلص نياتك في حسن معاملتك فإنا بك ولك.

“Tuhanku…aku meminta kepada-Mu dan mengahadapkan hati ini kepada-Mu dengan menyebut nama Nabi-Mu Muhammad, Nabi pembawa kasih sayang. Duhai Muhammad…aku bertawassul dan menghadapkan hati kepada Tuhan kita dengan menyebut namamu, agar kebutuhan-kebutuhan kami terpenuhi. Hajat kami adalah agar Engkau—ya Allah—memenuhi relung hati kami dengan cinta kepada-Mu, dengan keimanan dan keyakinan kepada-Mu, dengan rindu kepada-Mu, dan rasa cemas berpisah dari-Mu. Ya Allah ya tuhan kami, bawalah kami dalam bahtera keselamatan-Mu. Karuniakanlah kepada kami kenikmatan Munajat kepada-Mu. Curahkanlah cinta-Mu dan manisnya kasih sayang-Mu. Jadikanlah perjuangan kami hanya dijalan-Mu. Tumbuhkanlah hati kami kegembiraan dalam mengabdi kepada-Mu. Tuluskan niat kami untuk bekerja dengan baik hanya untuk-Mu. Sesungguhnya kami rindu untuk bersama-Mu dan untuk-Mu”.

اللهم إني أستودعك ديننا وأنفسنا وأهلنا وهذه الحقائق التي أعتقد وأدين بها في حياتي وعند موتي وبعد موتي وخواتيم أعمالنا. اللهم فاحفظها علي وعلى أهلي وأولادي غدا وأخلائي وتلاميذي وأحبائي فيك وعلى كل مؤمن ومؤمنة. إنك أنت الرب الذي لاتضيع الودائع وأنت على كل شيء قدير وبالإجابة جدير.

“Tuhanku…aku titipkan kepada-Mu agama kami, jiwa-jiwa kami, keluarga kami dan segala macam realitas ilmiah ini yang kami yakini dan kami jadikan panduan beragama, baik saat kami masih hidup, ketika mendekati kematian dan setelah kami mati. Kami juga titipkan kepada-Mu akhir dari segala amal perbuatan kami. Tuhaku…jagalah semuanya untukku, untuk keluargaku, anak-anakku kelak, teman-teman terkasihku, murid-muridku dan semua orang yang mencintaiku karena-Mu. Dan tentunya untuk semua orang mu’min dan mu’minah. Hanya Engkaulah Tuhan yang tidak akan mensia-siakan apa yang dititipkan kepada-Mu. Engkau adalah dzat Maha Kuasa terhadap segala apapun dan tentunya dzat yang paling layak memenuhi permintaan ini”
Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Artikel Terkait:
Sisipkan Komentar Anda Disini
Breaking News close button
Back to top

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?
Powered by Blogger.
 
Copyright © 2014. Anjangsana Suci Santri - All Rights Reserved | Template - Maskolis | Modifikasi by - Leony Li
Proudly powered by Blogger