Advertise 728x90

Kekayaan Dan Tai

Written By Unknown on Tuesday, November 11, 2014 | 6:30 PM



Suatu hari, saya dan pak dhe berkunjung Bp. Shonhaji, Ngilir, Semarang. Setelah berbasa basi sebentar, Mbah Son—begitulah biasanya saya memanggil Bp. Shonhaji—bertanya kepadaku:
"Ngaji apa sekolah?"
"Ngaji Mbah", Jawabku.
"Di mana?", tanya beliau lagi.
"Di Mbah Mun"
"Mbah Mun sehat Yo...Dulu, saya itu menjadi tukang antar beliau kalau di undang pengajian. Dengan naik sepeda motor merah yang sudah nampak tua. Saya disuruh mengantarkan beliau, sebab waktu itu yang bisa memperbaiki motor kalau mogok di tengah jalan dan tahu sedikit tentang ilmu perbengkelan diantara beberapa santri yang masih sedikit ya cuma saya thok", kata Bp. Shonhaji.

"Apakah selama njenengan ngaji kepada Mbah Mun menemukan sebuah kejadian yang bisa kita jadikan pelajaran bersama Lek?", tanya pak Dhe.

"Sering Nif, dulu itu jumlah santri tidak sebanyak sekarang ini. Mbah Mun masih sering sekali menjenguk para santri yang sedang asyik di bilik-bilik pesantren. Pernah dalam satu waktu, kami para santri guyonan rame-rame di bilik bagian kiri Musholla [mungkin sekarang adalah kamar sebelah samping selatan kantor keamanan]. Saking asyiknya kami guyonan, kami tidak sadar suara ketawa kami terdengar sampai keluar. Lalu tiba-tiba:
"Son...cung..." [Son....nak], panggil Mbah Mun.
"geh dalem Mbah" [ya...saya Mbah], jawabku segera.
"Son...ono opo kok santri do rame-rame..heh?" [Son...ada apa kok santri rame].
"niki wau, enten rencang santri nembe dugi saking griyone, Solotigo. piyambake crios-crios lucu Yai". [ini tadi ada teman santri yang baru datang dari rumahnya di solotigo. Dia bercerita yang lucu-lucu Kiai].
"Crito opo?" [cerita apa], tanya Mbah Mun kembali.

"kemarin anak santri tersebut sowan ke salah seorang Kiai di Magelang. saat sowan, lama sekali Kiainya tidak keluar-keluar. Lalu semua tamu diberi minuman berupa teh, kecuali santri tersebut. setelah lama ditunggu sekian lama, tiba-tiba sang Kiai keluar kamar dengan membawa sebuah baskom yang tertutup. Dan tidak pernah di duga sebelumnya, ternyata si Kiai melemparkan isi baskom tadi tepat ke arah muka kang santri. Dan lebih parahnya lagi, isi baskom itu adalah kotoran manusia yang baru saja keluar, jadi masih panas dan baunya luar biasa menyengat hidung. Bukan kepalang malunya kang Santri, maka sesegera mungkin si santri keluar ndalem dan akhirnya pulang tanpa pamit, karena menahan malu yang sangat luar biasa".

"sopo jenenge santri mau?". [siapa nama santri tersebut tadi]. tanya Mbah Mun.
"si Fulan", jawab shonhaji kecil [saya sendiri lupa siapa namanya].
"celukno kon mrene Cung..!" [panggil dia suruh ke sini nak].
"geh Yai"

Setelah santri tadi datang dan di tanya ke sana kemari tentang kebenarang cerita Bp. shonhaji tersebut, ternyata memang santri tadi mengiyakan semua cerita Shon kecil.
"Yo nek ngono, kowe muleh wae Cung. Mbukak warung wae. Rame warungmu insya Allah koyok ramene telek di krubungi laler". [Ya kalau demikian, kamu pulang saja nak. buka warung saja. rame warung kamu nanti insya Allah, seperti ramenya tinja yang dikrubuti lalat]. Dawuh Mbah Mun kepadanya.

Maka si santri menuruti apa dawuh Mbah Mun dan pulang, Dia memulai berjualan dengan hanya bermodalkan satu bungkus rokok saja. Tapi sampai sekarang, si santri bisa di bilang menjadi orang kaya.

*************

seorang Mursyid yang Kamil wa Mukammil mengetahui tepatnya bagaimana seorang salik bisa wushul kepada Allah. Dalam perang, Ia ibarat seorang jendral yang harus di turuti perintahnya, jika tidak, maka lawan akan mudah memecah belah dan menghancurkan pasukan perang...
Semoga Mbah Mun sehat dan selalu di beri mudah serta sukses cita dan harapan beliau...
Share Artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg Lintasme
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Artikel Terkait:
Sisipkan Komentar Anda Disini
Breaking News close button
Back to top

0 komentar

Bagaimana Pendapat Anda?
Powered by Blogger.
 
Copyright © 2014. Anjangsana Suci Santri - All Rights Reserved | Template - Maskolis | Modifikasi by - Leony Li
Proudly powered by Blogger